kompleksometri :)

titrasi kompleksometri adalah titrasi berdasarkan pembentukan senyawa kompleks antara kation dengan zat pembentuk kompleks. Salah satu zat pembentuk kompleks yang banyak digunakan dalam titrasi kompleksometri adalah garam dinatrium etilendiamina tetraasetat (dinatrium EDTA). Senyawa ini dengan banyak kation membentuk kompleks dengan perbandingan 1 : 1, beberapa valensinya:
M++ + (H2Y)= (MY)= + 2 H+
M3+ + (H2Y)= (MY)- + 2 H+
M4+ + (H2Y)= (MY) + 2 H+
Kompleksometri merupakan jenis titrasi dimana titran dan titrat saling mengkompleks, membentuk hasil berupa kompleks. Reaksi–reaksi pembentukan kompleks atau yang menyangkut kompleks banyak sekali dan penerapannya juga banyak, tidak hanya dalam titrasi. Karena itu perlu pengertian yang cukup luas tentang kompleks, sekalipun disini pertama-tama akan diterapkan pada titrasi. Contoh reaksi titrasi kompleksometri :
Ag+ + 2 CN- Ag(CN)2
Hg2+ + 2Cl- HgCl2
(Khopkar, 2002).
Salah satu tipe reaksi kimia yang berlaku sebagai dasar penentuan titrimetrik melibatkan pembentukan (formasi) kompleks atau ion kompleks yang larut namun sedikit terdisosiasi. Kompleks yang dimaksud di sini adalah kompleks yang dibentuk melalui reaksi ion logam, sebuah kation, dengan sebuah anion atau molekul netral.
(Basset, 1994).
Titrasi kompleksometri juga dikenal sebagai reaksi yang meliputi reaksi pembentukan ion-ion kompleks ataupun pembentukan molekul netral yang terdisosiasi dalam larutan. Persyaratan mendasar terbentuknya kompleks demikian adalah tingkat kelarutan tinggi. Selain titrasi komplek biasa seperti di atas, dikenal pula kompleksometri yang dikenal sebagai titrasi kelatometri, seperti yang menyangkut penggunaan EDTA. Gugus-yang terikat pada ion pusat, disebut ligan, dan dalam larutan air, reaksi dapat dinyatakan oleh persamaan :
M(H2O)n + L = M(H2O)(n-1) L + H2O
(Khopkar, 2002).
Asam etilen diamin tetra asetat atau yang lebih dikenal dengan EDTA, merupakan salah satu jenis asam amina polikarboksilat. EDTA sebenarnya adalah ligan seksidentat yang dapat berkoordinasi dengan suatu ion logam lewat kedua nitrogen dan keempat gugus karboksil-nya atau disebut ligan multidentat yang mengandung lebih dari dua atom koordinasi per molekul, misalnya asam 1,2-diaminoetanatetraasetat (asametilenadiamina tetraasetat, EDTA) yang mempunyai dua atom nitrogen - penyumbang dan empat atom oksigen penyumbang dalam molekul.
(Rival, 1995).
Suatu EDTA dapat membentuk senyawa kompleks yang mantap dengan sejumlah besar ion logam sehingga EDTA merupakan ligan yang tidak selektif. Dalam larutan yang agak asam, dapat terjadi protonasi parsial EDTA tanpa pematahan sempurna kompleks logam, yang menghasilkan spesies seperti CuHY-. Ternyata bila beberapa ion logam yang ada dalam larutan tersebut maka titrasi dengan EDTA akan menunjukkan jumlah semua ion logam yang ada dalam larutan tersebut.
(Harjadi, 1993).
Selektivitas kompleks dapat diatur dengan pengendalian pH, misal Mg, Ca, Cr, dan Ba dapat dititrasi pada pH = 11 EDTA. Sebagian besar titrasi kompleksometri mempergunakan indikator yang juga bertindak sebagai pengompleks dan tentu saja kompleks logamnya mempunyai warna yang berbeda dengan pengompleksnya sendiri. Indikator demikian disebut indikator metalokromat. Indikator jenis ini contohnya adalah Eriochrome black T; pyrocatechol violet; xylenol orange; calmagit; 1-(2-piridil-azonaftol), PAN, zincon, asam salisilat, metafalein dan calcein blue.
(Khopkar, 2002).
Satu-satunya ligan yang lazim dipakai pada masa lalu dalam pemeriksaan kimia adala ion sianida, CN-, karena sifatnya yang dapat membentuk kompleks yang mantap dengan ion perak dan ion nikel. Dengan ion perak, ion sianida membentuk senyawa kompleks perak-sianida, sedagkan dengan ion nilkel membentuk nikel-sianida. Kendala yang membatasi pemakaian-pemakaian ion sianoida dalam titrimetri adalah bahwa ion ini membentuk kompleks secara bertahap dengan ion logam lantaran ion ini merupakan ligan bergigi satu.
(Rival, 1995).
Titrasi dapat ditentukan dengan adanya penambahan indikator yang berguna sebagai tanda tercapai titik akhir titrasi. Ada lima syarat suatu indikator ion logam dapat digunakan pada pendeteksian visual dari titik-titik akhir yaitu reaksi warna harus sedemikian sehingga sebelum titik akhir, bila hampir semua ion logam telah berkompleks dengan EDTA, larutan akan berwarna kuat. Kedua, reaksi warna itu haruslah spesifik (khusus), atau sedikitnya selektif. Ketiga, kompleks-indikator logam itu harus memiliki kestabilan yang cukup, kalau tidak, karena disosiasi, tak akan diperoleh perubahan warna yang tajam. Namun, kompleks-indikator logam itu harus kurang stabil dibanding kompleks logam-EDTA untuk menjamin agar pada titik akhir, EDTA memindahkan ion-ion logam dari kompleks-indikator logam ke kompleks logam-EDTA harus tajam dan cepat. Kelima, kontras warna antara indikator bebas dan kompleks-indikator logam harus sedemikian sehingga mudah diamati. Indikator harus sangat peka terhadap ion logam (yaitu, terhadap pM) sehingga perubahan warna terjadi sedikit mungkin dengan titik ekuivalen. Terakhir, penentuan Ca dan Mg dapat dilakukan dengan titrasi EDTA, pH untuk titrasi adalah 10 dengan indikator eriochrome black T. Pada pH tinggi, 12, Mg(OH)2 akan mengendap, sehingga EDTA dapat dikonsumsi hanya oleh Ca2+ dengan indikator murexide. (Basset, 1994).
Kesulitan yang timbul dari kompleks yang lebih rendah dapat dihindari dengan penggunaan bahan pengkelat sebagai titran. Bahan pengkelat yang mengandung baik oksigen maupun nitrogen secara umum efektif dalam membentuk kompleks-kompleks yang stabil dengan berbagai macam logam. Keunggulan EDTA adalah mudah larut dalam air, dapat diperoleh dalam keadaan murni, sehingga EDTA banyak dipakai dalam melakukan percobaan kompleksometri. Namun, karena adanya sejumlah tidak tertentu air, sebaiknya EDTA distandarisasikan dahulu misalnya dengan menggunakan larutan kadmium.
(Harjadi, 1993).
M adalah kation (logam) dan (H2Y)= adalah garam dinatrium edetat.
Kestabilan dari senyawa kompleks yang terbentuk tergantung dari sifat kation dan pH dari larutan, oleh karena itu titrasi dilakukan pada pH tertentu. Pada larutan yang terlalu alkalis perlu diperhitungkan kemungkinan mengendapnya logam hidroksida.
Penetapan titik akhir titrasi digunakan indikator logam, yaitu indikator yang dapat membentuk senyawa kompleks dengan ion logam. Ikatan kompleks antara indikator dan ion logam harus lebih lemah dari pada ikatan kompleks antara larutan titer dan ion logam. Larutan indikator bebas mempunyai warna yang berbeda dengan larutan kompleks indikator. Indikator yang banyak digunakan dalam titrasi kompleksometri adalah:
a. Hitam eriokrom
Indikator ini peka terhadap perubahan kadar logam dan pH larutan. Pada pH 8 -10 senyawa ini berwarna biru dan kompleksnya berwarna merah anggur. Pada pH 5 senyawa itu sendiri berwarna merah, sehingga titik akhir sukar diamati, demikian juga pada pH 12. Umumnya titrasi dengan indikator ini dilakukan pada pH 10.

b. Jingga xilenol
Indikator ini berwarna kuning sitrun dalam suasana asam dan merah dalam suasana alkali. Kompleks logam-jingga xilenol berwarna merah, karena itu digunakan pada titrasi dalam suasana asam.

c. Biru Hidroksi Naftol
Indikator ini memberikan warna merah sampai lembayung pada daerah pH 12 –13 dan menjadi biru jernih jika terjadi kelebihan edetat.
Titrasi kompleksometri umumnya dilakukan secara langsung untuk logam yang dengan cepat membentuk senyawa kompleks, sedangkan yang lambat membentuk senyawa kompleks dilakukan titrasi kembali.

Ion logam dapat menerima pasangan elektron dari donor elektron membentuk senyawa koordinasi atau ion kompleks. Zat yang membentuk senyawa kompleks disebut ligan. Ligan merupakan donor pasangan elektron logam merupakan akseptor pasangan elektron.
Mn+ + : L (M : L)n+
Ethylene Diamine Tetraacetic Acid (EDTA) merupakan ligan yang mempunyai lebih dari satu tempat untuk berikatan. Rumus molekul zat tersebut dinyatakan sebagai berikut:

HOO-CH2 CH2-COOH

N- CH2- CH2 N

HOOC-CH2 CH2-COOH
EDTA ini dapat membentuk lingkaran yang menjepit ion logam dan senyawa yang di hasilkan disebut sepit (chelate)

HOO-CH2 CH2-COOH

N- CH2- CH2 N

CH2 CH2

C- O- M- O- C
O O
Bentuk asam dari EDTA dapat ditulis sebagai H4Y

Jika asam ini dapat direaksikan dengan basa, misalnya NaOH, akan di netralkan dalam berbagai tingkatan menjadi H3Y-, H2Y2-, HY3-,dan akhirnya Y4-.
Asam yang bebas H4Y dan gsram NaH3Y tidak cukup larut dalam air, sedangkan NaH2Y melarut dengan baik dalam air. Selama titrasi ion logam dengan Na2H2Y selalu terjadi ion hidrogen.
Mg2+ + H2Y2- MgY2- + 2H+
Ca2+ + H2Y2- CaY2- + 2H+
Al3+ + H2Y2- AlY- + 2H+

Secara umum dapat ditulis:
Mn+ + H2Y2+ MY(n-m)+ 2H+ 
Oleh karena terbentuknya ion H+ selama titrasi, maka untuk mencegah perubahan pH harus dipergunakan larutan penyangga.
Dari reaksi diatas terlihat bahwa ion logam bereaksi dengan EDTA denagan perbandingan molar 1: 1.
Suatu hal penting dalam perkembangan titrasi EDTA, yaitu penemuan indikator logam, yang memungkinkan titrasi ini dilakukan dalam larutan untuk konsentrasi yang sangat encer.
Saat ini dikenal berbagai macam indikator logam antara lain Erichrome Black T (Selechrome Black/ EBT/ Erio T). Struktur indikator ini adalah sebagai berikut:

OH OH

-O3S - N= N-

NO2

Indikator ini dapat membentuk kompleks bewarna hampir semua logam. Erio T adalah asam berbasa tidak yang dapat ditulis sebagai berikut:
H2Ind Hind2- Ind3-
Merah pH 5,3- 7,3 Biru pH 10- 11 Jingga 

Pada pH Hind2- berwarna biru. Bentuk indikator ini bereaksi dengan magnesium membentuk kompleks yang berwarna merah. Kompleks Mg Ind lebih lemah dari pada MgY2- . Dengan demikian Mg dari Mg Ind membetuk kompleks MgY2-.
Mg Ind + H2Y2- MgY2- + H Ind2- + H+
Merah tidak berwarna Biru

Salah satu jenis reaksi kimia yang dapat digunakan sebagai dasar dalam penentuan secara titrimetri adalah pembentukan suatu zat yang dikenal sebagai senyawa kompleks, yang mempunyai sifat larut dengan baik tetapi hanya sedikit terdisosiasi. Ion logam dapat menerima pasangan elektron dari gugus donor elektron membentuk senyawa koordinasi atau ion kompleks. Ion dalam logam dalam kompleks tersebut dinamakan atom pusat sedangkan zat yang dapat membetuk seyawa kompleks dengan atom pusat ini disebut ligan, da gugus yang terikat pada atom pusat disebut bilangan koordinasi.
Contoh:
Ag+ + 2 CN Ag(CN) 

Dalam kompleks Ag(CN) ini, perak merupakan atom pusat dengan bilangan koordinasi dua sianida adalah ligannya. Beberapa contoh kompleks yang khas dapat dilihat pada



tabel :

Ion logam
ligan
Kompleks
Nama kompleks
Bilanagan koordiasi logam
Ag+
Cu2+
Fe3+
Ni2+
Cr3+
NH3
NH3
CN-
CN-
CN-
Ag (NH3)2+
Cu(NH3)42+
Fe(CN)63-
Ni(CN)4
Cr(CN)63-

Diamin Argentat (I)
Tetrami Kuprat (II)
Heksasiano Ferat (III)
Tetra siano nikelat (II)
Heksa Siano Kromat (III)
2
4
6
4
6

Molekul atau ion yang berfungsi sebagai ligan pada umumnya mempunyai atom elektronegatif seperti nitrogen, oksigen atau halogen. Ligan dalam senyawa kompleks adalah suatu atom atau gugus yang mempunyai satu atau lebih pasangan elektron bebas. Molekul air, amoniak, ion klorida da io sianida merupakan contoh dari ligan yang sederhana yang membentuk kompleks dengan banyak ion logam.
ü Titrasi dengan ligan polidentat
Ion logam dengan beberapa ligan polidentat dapat membentuk kompleks yang larut dalam air. Berbeda dengan ligan monodentat yang dapat bereaksi hanya dalam beberapa tahap, ligan polidentat ini bereaksi hanya dalam satu tahap pada pembentukan kompleks. Selain itu reaksinya pun sederhana yaitu membentuk komplek 1:1 telah dikenal berbagai ligan polidentat tetapi yang akan dibicarakan adalah titrasi ion logam dengan ligan asam etilendiamin tetra asetat (EDTA)
ü Faktor-faktor yang mempengaruhi kurva titrasi
· pH Larutan
pada bagian 4 telah dituliskan bahwa harga derajat
disosiasi EDTA, a4, bergantung pada pH laruta seprti pada tabel 10.3 harga a4 pada berbagai pH dihitung berdasarkan rumusan yang telah diuraikan pada bagian 4. dari tabel 10.3 terlihat bahwa semakin besar harga pH maka harga a4 pun semakin besar. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar harga pH semakin besar konsentrasi Y4- dalam larutan.

pH
a4
2,0
3,0
4,0
5,0
6,0
7,0
8,0
9,0
10,0
11,0
12,0
3,7 ´ 10-14
2,5 ´ 10-11
3,6 ´ 10-9
3,5 ´ 10-7
2,2 ´ 105
4,8 ´ 104
5,4 ´ 10-3
0,052
0,35
0,85
0,98


· Harga Kf
Pengaruh harga Kf terhadap pM pada pH 7. sebelum titik ekivalen semua ion logam mempunyai harga pM yang semua karena semua ion logam mempunyai konsentrasi yang sama sedangkan harga Kf belum berpengaruh pada saat ini. Ketika titik ekivalen tercapai, harga Kf mulai berperan mempengaruhi harga pM.
· Indikator ion logam
Indikator ion logam adalah suatu zat warna organik
Yang membentuk kelat berwarna dengan ion logam pada rentang pM. Beberapa kriteria yang perlu dijadikan acuan dalam memilih indikator ion logam antara lain: ikatan zat warna dengan ion logam harus lebih pernah dari pada ikatan ion logam dengan EDTA dan perubahan warna harus mudah diamati mata.
Kebanyaka indikator ion logam mengandung gugs fungsi azo. Salah satu indikator ion logam yang paling banyak digunakan adalah eriochrome black T (EBT) yang mempunyai rumus struktur molekul berikut:
Ø Hasil pengamatan dan perhitungan
a. Standarisasi larutan EDTA

V EDTA(ml)
Perubahan warna
Awal
akhir
36,7 ml
Merah muda
ungu

Ø Perhitungan
Molaritas EDTA
V1. M1 = V2.M2
M2 = V1. M1
V2
= 25 ml x 0,01 M
36,7 mL
= 0,006 M
Konsentrasi Ca
N Ca (mg/L) = A X B X 1000 X Ar Ca
mL sampel
= 36,7 mL x 0,006 M x 40,08 mg/mmol
25 ml
= 0,0367 L X 0,006 mol /L X 40,08 gr/mol
0,025 L
= 0,35 N
Penentuan Nikel Secara Kompleksometri
M EDTA (ml)
Volume EDTA(mL)
V EDTA Perubahan warna
Rata-rata Awal
akhir
0,01 M
3 mL
2 mL
2 + 3 Merah ungu
2 Merah ungu
= 2,5 mL
Biru
Biru
Diketahui : Vsampel = 25 mL
Molaritas EDTA = 0,01 M
VEDTA = 2,5 mL
Be Ni = 29,35 g/ek
Ditanya : Kadar Nikel dalam larutan sampel …?
Penye : Berat Ni = N EDTA x VEDTA x Be Ni
= 0,01 N x 2,5 mL x 29,35 g/ek
= 0,01 ek/L X 0,0025 L X 29,35 gr/ek
= 73,37 gr
Kadar Ni = N EDTA x VEDTA x Be Ni x 100%
mL sampel
= 0,01 N x 2,5 mL x 29,35 g/ek x 100%
25 ml
= 0,01 ek/L X 0,0025 L X 29,35 gr/ek x 100%
25 ml
= 2,935 %

Pembahasan
Titrasi kompleksometri adalah titrasi berdasarkan pembentukan senyawa kompleks antara kation dengan zat pembentuk kompleks. Salah satu zat pembentuk kompleks yang banyak digunakan dalam titrasi kompleksometri adalah garam dinatrium etilendiamina tetraasetat (dinatrium EDTA). Senyawa ini dengan banyak kation membentuk kompleks dengan perbandingan 1 : 1, beberapa valensinya:

M++ + (H2Y)= (MY)= + 2 H+
M3+ + (H2Y)= (MY)- + 2 H+
M4+ + (H2Y)= (MY) + 2 H+
M adalah kation (logam) dan (H2Y)= adalah garam dinatrium edetat.
Kestabilan dari senyawa kompleks yang terbentuk tergantung dari sifat kation dan pH dari larutan, oleh karena itu titrasi dilakukan pada pH tertentu. Pada larutan yang terlalu alkalis perlu diperhitungkan kemungkinan mengendapnya logam hidroksida.
Salah satu jenis reaksi kimia yang dapat digunakan sebagai dasar dalam penentuan secara titrimetri adalah pembentukan suatu zat yang dikenal sebagai senyawa kompleks, yang mempunyai sifat larut dengan baik tetapi hanya sedikit terdisosiasi. Ion logam dapat menerima pasangan elektron dari gugus donor elektron membentuk senyawa koordinasi atau ion kompleks. Ion dalam logam dalam kompleks tersebut dinamakan atom pusat sedangkan zat yang dapat membetuk seyawa kompleks dengan atom pusat ini disebut ligan, da gugus yang terikat pada atom pusat disebut bilangan koordinasi.
Contoh:
Ag+ + 2 CN Ag(CN)
Dalam kompleks Ag(CN) ini, perak merupakan atom pusat dengan bilangan koordinasi dua sianida adalah ligannya.
Ligan dalam senyawa kompleks adalah suatu atom atau gugus yang mempunyai satu atau lebih pasangan elektron bebas. Molekul air, amoniak, ion klorida da io sianida merupakan contoh dari ligan yang sederhana yang membentuk kompleks dengan banyak ion logam.
ü Titrasi dengan ligan polidentat
Ion logam dengan beberapa ligan polidentat dapat membentuk kompleks yang larut dalam air. Berbeda dengan ligan monodentat yang dapat bereaksi hanya dalam beberapa tahap, ligan polidentat ini bereaksi hanya dalam satu tahap pada pembentukan kompleks. Selain itu reaksinya pun sederhana yaitu membentuk komplek 1:1 telah dikenal berbagai ligan polidentat tetapi yang akan dibicarakan adalah titrasi ion logam dengan ligan asam etilendiamin tetra asetat (EDTA)
ü Faktor-faktor yang mempengaruhi kurva titrasi
· pH Larutan
pada bagian 4 telah dituliskan bahwa harga derajat
disosiasi EDTA, a4, bergantung pada pH laruta seprti pada tabel 10.3 harga a4 pada berbagai pH dihitung berdasarkan rumusan yang telah diuraikan pada bagian 4. dari tabel 10.3 terlihat bahwa semakin besar harga pH maka harga a4 pun semakin besar. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar harga pH semakin besar konsentrasi Y4- dalam larutan.
· Harga Kf
Pengaruh harga Kf terhadap pM pada pH 7. sebelum titik ekivalen semua ion logam mempunyai harga pM yang semua karena semua ion logam mempunyai konsentrasi yang sama sedangkan harga Kf belum berpengaruh pada saat ini. Ketika titik ekivalen tercapai, harga Kf mulai berperan mempengaruhi harga pM.
· Indikator ion logam
Indikator ion logam adalah suatu zat warna organik
Yang membentuk kelat berwarna dengan ion logam pada rentang pM. Beberapa kriteria yang perlu dijadikan acuan dalam memilih indikator ion logam antara lain: ikatan zat warna dengan ion logam harus lebih pernah dari pada ikatan ion logam dengan EDTA dan perubahan warna harus mudah diamati mata.
Kebanyakan indikator ion logam mengandung gugs fungsi azo. Salah satu indikator ion logam yang paling banyak digunakan adalah eriochrome black T (EBT) yang mempunyai rumus struktur molekul berikut:
Penetapan titik akhir titrasi digunakan indikator logam, yaitu indikator yang dapat membentuk senyawa kompleks dengan ion logam. Ikatan kompleks antara indikator dan ion logam harus lebih lemah dari pada ikatan kompleks antara larutan titer dan ion logam.
Dalam percobaan dalam kompleksometri ini, dimana kita melakukan atau mencoba standarisasi larutan EDTA dan juga penetapan kadar nikel dalam nikel sulfat (). Telebih dahulu kita menimbang dengan teliti 0,5 gram CaCO3 yang murni dan telah dikeringkan sebelumnya pada suhu 100˚C. Setelah mencapai 100 ˚C kita memindahkan zat padat tadi pada labu takar 1000 ml dengan menggunakan air suling dan menambahkan setetes demi setetes 1:1 sampai berhenti bergelegak dan larutan menadi jernih. Mengencer sampai pada batas dan mengocok sampai homogen.
Setelah itu larutan yang kita masukkan kedalam lubu takar tadi kita mengambil dengan pipet 25 ml dan masukkan ke erlenmeyer, dan tambahkan 2 ml larutan Buffer dengan pH 10 dan tambahkan 50 mg EBT. Setelah penambahan maka anjurkan dengan titrasi dengan menggunakan EDTA sampai teradi perubahan warna dari merah unggu ke biru.setelah itu mengulangi pengeraan yang sama 2 atau 3 kali. Setelah selesai melakukan pekerjaan maka menghitung molaritas dari EDTA.
Cara yang kedua dalam percobaan ini, dimana pertama-tama kita masukan air kedalam erlenmeyer dengan berukuran 25 ml, kemudian kita menambahkan 5 ml larutan NaOH 0,1 M sehingga pH larutan berkisar 12-13 kemudian menambahkan seujung sendok indikator murexid, setelah menambahkan indikato kita lanjutkan titrasi pelahan-lahan dengan larutan EDTA yang telah di bakukan hingga warna indikator berubah dari warna merah ungu menjadi biru..
Dari hasil percobaan diatas maka kita bisa mengetahui konsentrasi dari masing-masig percobaan tadi.
Kesimpulan
Dari percobaan diatas maka kita bisa mengambil kesimpulan bahwa:
Titrasi kompleksometri adalah titrasi berdasarkan pembentukan senyawa kompleks antara kation dengan zat pembentuk kompleks.
Ligan dalam senyawa kompleks adalah suatu atom atau gugus yang mempunyai satu atau lebih pasangan elektron bebas. Molekul air, amoniak, ion klorida da io sianida merupakan contoh dari ligan yang sederhana yang membentuk kompleks dengan banyak ion logam.

Ø Kemungkinan kesalahana. Kurangnya konsentrasi prakiktkan selama proses praktikum berlangsung
b. Kurang teliti dalam mencampurkan larutan
c. Kurang teliti dalam membersikan alat praktikum
DAFTAR PUSTAKA

Team teaching. 2008. Penuntun Praktikum Dasar-Dasar Kimia Analitik. UNG.
Lukum, P, Astin. 2008. Bahan Ajar Dasar-DasarKimia Analitik. UNG : jurusan Pendidikan Kimia.
Day, JR dan Underwood. Analisis Kimia Kuantitatif. Jakarta
Harjadi, W. 1993. Ilmu Kimia Analitik Dasar. Erlangga. Jakarta.
Khopkar S. M. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. UI Press. Jakarta
Svehla, G, 1990, Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro, Edisi ke-5. PT Kalman Media Pustaka. Jakarta
Ø http://arifqbio.multiply.com
Ø http://id.answers.yahoo.com
http://eckhochems.blogspot.com/2010/04/titrasi-kompleksometri.htm

EDTA


EDTA (Asam Etilen DiaminTetraasetat)


Gambar 1. Struktur EDTA

Asam etilen diamin tetra asetat atau yang lebih dikenal dengan EDTA, merupakan salah satu jenis asam amina polikarboksilat yang seringkali digunakan sebagai titran dalam titrasi kompleksometri. EDTA sebenarnya adalah ligan seksidentat yang dapat berkoordinasi dengan suatu ion logam lewat kedua nitrogen dan keempat gugus karboksil-nya atau disebut ligan multidentat yang mengandung lebih dari dua atom koordinasi per molekul, misalnya asam 1,2-diaminoetanatetraasetat (asametilenadiamina tetraasetat, EDTA) yang mempunyai dua atom nitrogen – penyumbang dan empat atom oksigen penyumbang dalam molekul (Rival, 1995).
Suatu EDTA dapat membentuk senyawa kompleks yang mantap dengan sejumlah besar ion logam sehingga EDTA merupakan ligan yang tidak selektif. Dalam larutan yang agak asam, dapat terjadi protonasi parsial EDTA tanpa pematahan sempurna kompleks logam, yang menghasilkan spesies seperti CuHY-. Ternyata bila beberapa ion logam yang ada dalam larutan tersebut maka titrasi dengan EDTA akan menunjukkan jumlah semua ion logam yang ada dalam larutan tersebut (Harjadi, 1993).
Selektivitas kompleks dapat diatur dengan pengendalian pH, misal Mg, Ca, Cr, dan Ba dapat dititrasi pada pH = 11 EDTA. Sebagian besar titrasi kompleksometri mempergunakan indikator yang juga bertindak sebagai pengompleks dan tentu saja kompleks logamnya mempunyai warna yang berbeda dengan pengompleksnya sendiri. Indikator demikian disebut indikator metalokromat. Indikator jenis ini contohnya adalah Eriochrome black T; pyrocatechol violet; xylenol orange; calmagit; 1-(2-piridil-azonaftol), PAN, zincon, asam salisilat, metafalein dan calcein blue (Khopkar, 2002).
Satu-satunya ligan yang lazim dipakai pada masa lalu dalam pemeriksaan kimia adala ion sianida, CN-, karena sifatnya yang dapat membentuk kompleks yang mantap dengan ion perak dan ion nikel. Dengan ion perak, ion sianida membentuk senyawa kompleks perak-sianida, sedagkan dengan ion nilkel membentuk nikel-sianida. Kendala yang membatasi pemakaian-pemakaian ion sianoida dalam titrimetri adalah bahwa ion ini membentuk kompleks secara bertahap dengan ion logam lantaran ion ini merupakan ligan bergigi satu (Rival, 1995).
Kesulitan yang timbul dari kompleks yang lebih rendah dapat dihindari dengan penggunaan bahan pengkelat sebagai titran. Bahan pengkelat yang mengandung baik oksigen maupun nitrogen secara umum efektif dalam membentuk kompleks-kompleks yang stabil dengan berbagai macam logam. Keunggulan EDTA adalah mudah larut dalam air, dapat diperoleh dalam keadaan murni, sehingga EDTA banyak dipakai dalam melakukan percobaan kompleksometri. Namun, karena adanya sejumlah tidak tertentu air, sebaiknya EDTA distandarisasikan dahulu misalnya dengan menggunakan larutan kadmium (Harjadi, 1993).

Daftar Pustaka
Annisa Syabatini, Kompleksometri, http://annisanfushie.wordpress.com/open-the-page-in-blog/page/6/, 18 April 2011

landata teori EDTA kompleksometri


Analisis kualitatif untuk zat-zat anorganik yang mengandung ion-ionlogam seperti aluminium, bismuth, kalium, magnesium, dan zink dengan caragravimetri memakan waktu yang lama, karena prosedurnya meliputipengendapan, penyaringan, pencucian, dan pengeringan atau pemijaran sampaibobot konstan.Sekarang telah ditemukan prosedur titrimetri yang baru untuk penentuanion-ion logam ini dengan peraksi etilen diamin tetraasetat dinatrium yangumumnya disebut EDTA dengan menggunakan indikator terhadap ion logamyang mempunyai sifat seperti halnya indikator pH pada titrasi asam basa,dengan dasar pembentukan khelat yang digolongkan dalam golongankomplekson.Titrasi kompleksometri ialah suatu titrasi berdasarkan reaksi pembentukansenyawa kompleks antara ion logam dengan zat pembentuk kompleks (liganda)(Day & Underwood, 1986). Menurut Khopkar (2002), titrasi kompleksometriyaitu titrasi berdasarkan pembentukan persenyawaan kompleks (ion kompleksatau garam yang sukar mengion). Kompleksometri merupakan jenis titrasidimana titran dan titrat saling mengkompleks, membentuk hasil berupakompleks

Salah satu tipe reaksi kimia yang berlaku sebagai dasar penentuantitrimetrik melibatkan pembentukan (formasi) kompleks atau ion kompleksyang larut namun sedikit terdisosiasi. Kompleks yang dimaksud di sini adalahkompleks yang dibentuk melalui reaksi ion logam, sebuah kation, dengansebuah anion atau molekul netral (Basset, 1994).Titrasi kompleksometri juga dikenal sebagai reaksi yang meliputi reaksipembentukan ion-ion kompleks ataupun pembentukan molekul netral yangterdisosiasi dalam larutan. Persyaratan mendasar terbentuknya kompleksdemikian adalah tingkat kelarutan tinggi. Selain titrasi kompleks biasa sepertidi atas, dikenal pula kompleksometri yang dikenal sebagai titrasi kelatometri,seperti yang menyangkut penggunaan EDTA (Khopkar, 2002).Macam-macam titrasi yang sering digunakan dalam kompleksometri,antara lain :1.

Titrasi langsungTitrasi ini biasa digunakan untuk ion-ion yang tidak mengendap pada pHtitrasi, reaksi pembentukan kompleksnya berjalan cepat. Contohpenentuannya ialah untuk ion-ion Mg, Ca, dan Fe.2.

Titrasi kembaliTitrasi ini digunakan untuk ion-ion logam yang mengendap pada pH titrasi,reaksi pembentukan kompleksnya berjalan lambat. Contoh penentuannyaialah untuk penentuan ion Ni.3.

Titrasi penggantian atau titrasi substitusiTitrasi ini digunakan untuk ion-ion logam yang tidak bereaksi sempurnadengan indikator logam yang membentuk kompleks EDTA yang lebih stabildaripada kompleks ion-ion logam lainnya, contoh penentuannya ialah untuk ion-ion Ca dan Mg.4.

Titrasi tidak langsungTitrasi ini dilakukan dengan cara, yaitu :a.

Titrasi kelebihan kation pengendap (misalnya penetapan ion sulfat, danfosfat).b.

Titrasi kelebihan kation pembentuk senyawa kompleks (misalnyapenetapan ion sianida) (Bassett
et al.
, 1994).



Asam etilen diamin tetra asetat atau yang lebih dikenal dengan EDTA,merupakan salah satu jenis asam amina polikarboksilat. EDTA sebenarnyaadalah ligan seksidentat yang dapat berkoordinasi dengan suatu ion logamlewat kedua nitrogen dan keempat gugus karboksil-nya atau disebut liganmultidentat yang mengandung lebih dari dua atom koordinasi per molekul,misalnya asam 1,2-diaminoetanatetraasetat (asametilenadiamina tetraasetat,EDTA) yang mempunyai dua atom nitrogen
 – 
penyumbang dan empat atomoksigen penyumbang dalam molekul (Rival, 1995).Suatu EDTA dapat membentuk senyawa kompleks yang mantapdengan sejumlah besar ion logam sehingga EDTA merupakan ligan yangtidak selektif. Dalam larutan yang agak asam, dapat terjadi protonasi parsialEDTA tanpa pematahan sempurna kompleks logam, yang menghasilkanspesies seperti CuHY
-
. Ternyata bila beberapa ion logam yang ada dalamlarutan tersebut maka titrasi dengan EDTA akan menunjukkan jumlahsemua ion logam yang ada dalam larutan tersebut (Harjadi, 1993).Prinsip dan dasar reaksi penentuan ion-ion logam secara titrasikompleksometri umumnya digunakan komplekson III (EDTA) sebagai zatpembentuk kompleks khelat, dimana EDTA bereaksi dengan ion logamyang polivalen seperti Al+3, Bi+3, Ca+2, dan Cu+2
membentuk senyawa ataukompleks khelat yang stabil dan larut dalam air.Faktor-faktor yang membuat EDTA ampuh sebagai pereaksi titrimetriantara lain: selalu membentuk kompleks ketika direaksikan dengan ionlogam, kestabilannya dalam membentuk kelat sangat konstan sehinggareaksi berjalan sempurna (kecuali dengan logam alkali), dapat bereaksicepat dengan banyak jenis ion logam, telah dikembangkan indikatornya secara khusus, mudah diperoleh bahan baku primernya dan dapat digunakanbaik sebagai bahan yang dianalisis maupun sebagai bahan untuk standarisasiSelektivitas kompleks dapat diatur dengan pengendalian pH,misalnya Mg, Ca, Cr, dan Ba dapat dititrasi pada pH = 11 EDTA. Sebagianbesar titrasi kompleksometri mempergunakan indikator yang juga bertindak sebagai pengompleks dan tentu saja kompleks logamnya mempunyai warna
 
yang berbeda dengan pengompleksnya sendiri. Indikator demikian disebutindikator metalokromat. Indikator jenis ini contohnya adalah Eriochromeblack T, pyrocatechol violet, xylenol orange, calmagit, 1-(2-piridil-azonaftol), PAN, zincon, asam salisilat, metafalein dan calcein blue(Khopkar, 2002).Titrasi dapat ditentukan dengan adanya penambahan indikator yangberguna sebagai tanda tercapai titik akhir titrasi. Ada lima syarat suatuindikator ion logam dapat digunakan pada pendeteksian visual dari titik-titik akhir yaitu reaksi warna harus sedemikian sehingga sebelum titik akhir, bilahampir semua ion logam telah berkompleks dengan EDTA, larutan akanberwarna kuat. Kedua, reaksi warna itu haruslah spesifik (khusus), atausedikitnya selektif. Ketiga, kompleks-indikator logam itu harus memilikikestabilan yang cukup agar diperoleh perubahan warna yang tajam. Namun,kompleks - indikator logam itu harus kurang stabil dibanding komplekslogam - EDTA untuk menjamin agar pada titik akhir, EDTA memindahkanion-ion logam dari kompleks-indikator logam ke kompleks logam-EDTAharus tajam dan cepat. Kelima, kontras warna antara indikator bebas dankompleks - indikator logam harus sedemikian sehingga mudah diamati.Indikator harus sangat peka terhadap ion logam sehingga perubahan warnaterjadi sedikit mungkin dengan titik ekuivalen. Terakhir, penentuan Ca danMg dapat dilakukan dengan titrasi EDTA, pH untuk titrasi adalah 10 denganindikator eriochrome black T (Basset, 1994).Kesulitan yang timbul dari kompleks yang lebih rendah dapat dihindaridengan penggunaan bahan pengkelat sebagai titran. Bahan pengkelat yangmengandung baik oksigen maupun nitrogen secara umum efektif dalammembentuk kompleks-kompleks yang stabil dengan berbagai macam logam.Keunggulan EDTA adalah mudah larut dalam air, dapat diperoleh dalamkeadaan murni, sehingga EDTA banyak dipakai dalam melakukanpercobaan kompleksometri. Namun, karena adanya jumlah air yang tak tentu, sebaiknya EDTA distandarisasikan dahulu misalnya denganmenggunakan larutan kadmium (Harjadi, 1993)

http://annisanfushie.wordpress.com/2009/01/04/kompleksometri/ http://id.wikipedia.org/wiki/Titrasi_kompleksometrihttp://www.artikelkimia.info/titrasi-kompleksometri-46101522082011

it will rain lyric

"It Will Rain"

If you ever leave me, baby,
Leave some morphine at my door
'Cause it would take a whole lot of medication
To realize what we used to have,
We don't have it anymore.

There's no religion that could save me
No matter how long my knees are on the floor (Ooh)
So keep in mind all the sacrifices I'm makin'
To keep you by my side
To keep you from walkin' out the door.

'Cause there'll be no sunlight
If I lose you, baby
There'll be no clear skies
If I lose you, baby
Just like the clouds
My eyes will do the same, if you walk away
Everyday it'll rain, rain, ra-a-a-ain

I'll never be your mother's favorite
Your daddy can't even look me in the eye
Ooh, if I was in their shoes, I'd be doing the same thing
Sayin' "There goes my little girl
Walkin' with that troublesome guy"

But they're just afraid of something they can't understand
Ooh, but little darlin' watch me change their minds
Yeah for you I'll try, I'll try, I'll try, I'll try
I'll pick up these broken pieces 'til I'm bleeding
If that'll make you mine

'Cause there'll be no sunlight
If I lose you, baby
There'll be no clear skies
If I lose you, baby
Just like the clouds
My eyes will do the same, if you walk away
Everyday it'll rain, rain, ra-a-a-ain

Oh, don't you say (don't you say) goodbye (goodbye),
Don't you say (don't you say) goodbye (goodbye)
I'll pick up these broken pieces 'til I'm bleeding
If that'll make it right

'Cause there'll be no sunlight
If I lose you, baby
There'll be no clear skies
If I lose you, baby
And just like the clouds
My eyes will do the same, if you walk away
Everyday it'll rain, rain, ra-a-a-ain

rest- bruno mars lyric


"Rest Of My Life"

Everyday I wake up next to a angel
More beautiful than words could say
They said it wouldn't work but what did they know?
Cause years passed and we're still here today
Never in my dreams did I think that this would happen to me

As I stand here before my woman
I cant fight back the tears in my eyes
Oh how could I be so lucky
I must've done something right
And I promise to love her for the rest of my life

Seems like yesterday when she first said hello
Funny how time fly's by when you're in love
It took us a lifetime to find each other
It was worth the wait cause I finally found the one
Never in my dreams did I think that this would happen to me

As I stand here before my woman
I cant fight back the tears in my eyes
Oh how could I be so lucky
I must've done something right
And I promise to love her for the rest of my life

just give me a reason- pink


"Just Give Me A Reason"
(feat. Nate Ruess)

Right from the start
You were a thief
You stole my heart
And I your willing victim
I let you see the parts of me
That weren't all that pretty
And with every touch you fixed them

Now you've been talking in your sleep, oh, oh
Things you never say to me, oh, oh
Tell me that you've had enough
Of our love, our love

Just give me a reason
Just a little bit's enough
Just a second we're not broken just bent
And we can learn to love again
It's in the stars
It's been written in the scars on our hearts
We're not broken just bent
And we can learn to love again

I'm sorry I don't understand
Where all of this is coming from
I thought that we were fine
(Oh, we had everything)
Your head is running wild again
My dear we still have everythin'
And it's all in your mind
(Yeah but this is happenin')

You've been havin' real bad dreams, oh, oh
You used to lie so close to me, oh, oh
There's nothing more than empty sheets
Between our love, our love
Oh, our love, our love

Just give me a reason
Just a little bit's enough
Just a second we're not broken just bent
And we can learn to love again
I never stopped
You're still written in the scars on my heart
You're not broken just bent
And we can learn to love again

Oh, tear ducts and rust
I'll fix it for us
We're collecting dust
But our love's enough
You're holding it in
You're pouring a drink
No nothing is as bad as it seems
We'll come clean

Just give me a reason
Just a little bit's enough
Just a second we're not broken just bent
And we can learn to love again
It's in the stars
It's been written in the scars on our hearts
That we're not broken just bent
And we can learn to love again

Just give me a reason
Just a little bit's enough
Just a second we're not broken just bent
And we can learn to love again
It's in the stars
It's been written in the scars on our hearts
That we're not broken just bent
And we can learn to love again

Oh, we can learn to love again
Oh, we can learn to love again
Oh, oh, that we're not broken just bent
And we can learn to love again

one way or another lyric

"One Way Or Another"

One way or another I'm gonna find ya
I'm gonna getcha getcha getcha getcha
One way or another I'm gonna win ya
I'm gonna getcha getcha getcha getcha
One way or another I'm gonna see ya
I'm gonna meetcha meetcha meetcha meetcha
One day, maybe next week
I'm gonna meetcha, I'm gonna meetcha, I'll meetcha
I will drive past your house
And if the lights are all down
I'll see who's around

One way or another I'm gonna find ya
I'm gonna getcha getcha getcha getcha
One way or another I'm gonna win ya
I'll getcha, I'll getcha
One way or another I'm gonna see ya
I'm gonna meetcha meetcha meetcha meetcha
One day, maybe next week
I'm gonna meetcha, I'll meetcha

And if the lights are all out
I'll follow your bus downtown
See who's hanging out

One way or another I'm gonna lose ya
I'm gonna give you the slip, a slip of the lip or another
I'm gonna lose ya, I'm gonna trick ya, I'll trick ya
One way or another I'm gonna lose ya
I'm gonna trick ya trick ya trick ya trick ya
One way or another I'm gonna lose ya
I'm gonna give you the slip

I'll walk down the mall
Stand over by the wall
Where I can see it all
Find out who ya call
Lead you to the supermarket checkout
Some specials and rat food, get lost in the crowd

One way or another I'm gonna getcha, I'll getcha, I'll getcha getcha getcha getcha
(Where I can see it all, find out who ya call)
One way or another I'm gonna getcha, I'll getcha, I'll getcha getcha getcha getcha
(Where I can see it all, find out who ya call)
One way or another I'm gonna getcha, I'll getcha, I'll getcha getcha getcha getcha
(Where I can see it all, find out who ya call)
[repeat until fade]

lanter mikro E.COLI


Bakteri Escherichia coli dikenal sebagai salah satu bakteri yang menyebabkan gangguan pencernaan pada manusia. Bakteri ini termasuk dalam kelompok bakteri berbentuk batang pendek dan tumbuh ideal pada suhu 20-40 derajat Celcius. Keberadaannya pertama kali dikenali oleh Theodor Escherich pada 1885.
Dapat dikatakan bahwa sebagina kecil bakteri Escherichia coli ini yang membahayakan manusia yaitu sebagai penyebab gangguan pencernaan pada manusia. Selebihnya, bakteri ini mempunyai manfaat bagi manusia itu sendiri. Escherichia coli ini hidup di dinding usus besar manusia dan berfungsi sebagai pengurai sisa – sisa makanan yang tidak terserap dalam sistem pencernaan manusia.
Saat menguraikan sisa – sisa makana yang tidak terserap oleh sistem pencernaa tersebut, bakteri ini mengeluarkan bau yang sangat menyengat yang sering kita kenal dengan kentut. Dari sinilah sebab bau kentut manusia ini berbau menyengat. Bakteri Escherichia coli ini juga sering juga di gunakan dalam proses rekayasa genetka an media cloning. Hal ini dikarenakan struktur genetika yang di miliki oleh bakteri ini sederhana sehingga bisa dengan mudah untuk dijadikan sebagai media dalam proses rekayasa. Dalam proses rekayasa tersebut, bakteri ini berperan sebagai vektor yang menyisipkan gen tertentu dalam setiap prosesnya.
Escherichia coli dalam tubuh manusia diketahui vitamin K2 dan mencegah tumbuhnya bakteri lain di dalam usus. Industri-industri kimia juga bergantung amat besar pada bakteri ini dalam proses produksi, terutama fermentasi. Tanpa bakteri Escherichia coli, mustahil ada produksi obat, seperti insulin, antiobiotik,high value chemicals, propanediol, lactate, dan sebagainya.
Bahan Antibiotik
Bajteri Escherichia coli ini sering juga di manfaatkan sebagai bahan utama dalam pembuatan antibiotik yang sering kita konsumsi. Hal ini tentu berbeda dengan pembuatan antibiotik yang lazimnya antibiotik merupakan zat yang digunakan untuk melawan bakteri yang menyebabkan kita sakit. Antibiotik yang terbuat dari bakteri ini dinamakan dengan Erythromycin A. AntibiotikErythromycin A ini digunakan untuk menangulangi pertumbuhan bakteri patogen yang kebal terhadap antibiotik biasa.
Dalam proses pembuatan antibiotik yang terbuat dari bakteri Escherichia coli ini terbilang cukup menghemat biaya. Hal ini dikarenakan, antibiotik yang sebelumnya diproduksi dari bahan utama menggunakan bakteriSaccharopolyspora erythraea ini merupakan bakteri yang hidup di dalam tanah dan sering kali menemukan kesulitan untuk mendapatkannya. Sedangkan untuk Escherichia coli ini lebih mudah untuk menemukannya dan juga perkembangan bakteri ini terbilang angat cepat.
Bakteri ini bisa menggandakan tubuhnya atau yang disebut pula dengan generasi dalam waktu 15 hingga 20 menit saja. dalam waktu tersebut bakteri ini mampu menggandakan tubuhnya menjadi dua kali lipat. Dalam bagan geometrik eksponensiall, tercata dalam waktu 10 jam saja satu sel bakteri ini bisa menggandakan tubhnya dan berkembang menjadi lebih dari 1 triliun sel.
Lebih Jauh Mengenal Escherichia Coli
Bakteri Escherichia coli tergolong dalam keluarga Enterobacteraceae, yaitu jenis bakteri gram negatif yang bersifat fermentatif. Klasifikasinya dalam taksonomi adalah sebagai berikut.
1.  Spesies Escherichia coli.
2.  Genus Escheriachia.
3.  Famili Enterobacteriaceae.
4.  Ordo Enterobacteriales.
5.  Kelas Gamma Proteobacteria.
6.  Filum Proteobacteria.
7.  Kerajaan Bakteria.
Escherichia coli pertama kali ditemukan hidup dalam usus besar manusia dan berperan dalam pencernaan akhir serta menghambat pertumbuhan bakteri patogen. Selain itu, berperan mendeteksi bakteri Salmonella typhi penyebab penyakit tipes. Sebagian kecil bakteri Escherichia coli bisa merangsang timbulnya penyakit diare, sindrom diare lanjutan, dan hemolitik uremic.
Bentuk
Secara morfologis, bakteri Escherichia coli ini memiliki bentuk batang yang pendek dengan ukuran panjang berkisar 0.5 hingga 1.0 mikrometer dan memiliki lebar 1.3 hingga 3 mikrometer. Setiap selnya memilki flagela yang berfungi sebagai alat gerak dan tersebar merata di seluruh permukaan selnya tersebut. beberapa bakteri ini sering terlihat hidu secara terpisah, namun ada juga yang berdampingan berkelompok dua – du. Seringkali juga terlihat seperti menjalin membentuk rantai yang bergerombol.
Bakteri ini tidak hanya bermanfaat saja bagi tubuh manusia, namuan ada juga jenis bakteri in yang berbahaya jika masuk ke dalam tubuh manusia. Jenis bakteri yang berbahaya ini ialah Enterohemorrhagic Escherichia coli (EHEC). Jenis bakteri Escherichia coli yang satu ini bisa menyebabkan diare berdara pada manusia.
Serta ada juga bakteri Escherichia coli O157: H7 yang bisa menyebabkan kekuranagn dara atau yang disebut juga dengan anemia bakan bakteri ini juga bisa menyebabkan gaga ginjal. Pada kasusu infeksi, bakteri ini juga bisa merusak keseimbangan elektrolit dalam membran mucus dan menyebabakn dinding usus sulit untuk menyerap air sehingga terjadilah gangguan pencernaan seperti diare.
Terdapat beberapa jenis bakteri Escherichia coli yang dikatakan sebagai flora dalam usus manusia. Beberapa jenis bakteri ini memang berguna pada sistem pencernaan manusia, namun sebagiannya lagi juga ada yang sangat berbahaya bagi manusia. Jenis bakteri yang bersifat patogen kebanyakn di temukan di dalam kandungan air dan juga makanan yang telah terkontaminasi terutama makana atau minuman yang di masak masih mentang dan belum matang. Berikut adalah beberapa fakta dan informasi mengenai escherichia coli ini ;
·       Escherichia coli ini tergabung bersama beberapa jenis bakteri lainnya yang di kenal sebagai koliform tinja. Namun, walaupun begitu bakteri ini tidak selalu berasal dari kotoran. Sehingga dapat kita simpulkan bahwa keberadaan bakteri ini di dalam air bukan berarti air tersebut telah terkontaminasi dengan kotoran.
·       Salah satu fakta yang sangat mengejutkan adalah bakteri E. Coli ini sudah berada pada usus bayi yang baru lahir setlah 40 jam kelahirannya. Hal ini bisa terjadi karena makanan, air atau pengasuh yang menangani bayi tersebut. bakeri ini kemudian membuat jalan ke lapisan mukosa ususnya.
·       Dalam beberapa kasus yang terjadi pada sistem pencernaan, bakteri E. Coli yang terdapat pada saluarn pencernaan bayi, anak – anak maupun dewasa kebanyaka bersifat non – patogen. Hal ini berarti bakteri ini merupakna bakteri yang jinak namun tetap berbahaya. Bakteri ini dapat berubah menjadi ganas setelah bisa menemukan unsur – unsur genetiknya yang bisa menyebabkan infeksi.
·       Pada kasus keracunan yang terjadi pada makanan, bakteri E. Coli ini memasuki tubuh manusia setelah mengkonsumsi makan dan minuman yang terkomtaminasi atau bisa juga bakteri ini masuk ke dalam tubuh manusia yang disebabkan karena berenang di tempat renang umum. Penularan bakteri E. Coli ini biasany terjadi karena sanitasi yang tidak benar.
·       Patogen yang merupakan sifat dari bakteri E. Coli ini dapat menyebabkan penyakit ringan hingga penyakot yang bisa mengancam nyawa manusia. Namun, hal ini tergantung pada tempat infeksi yang dilakukan oleh bakteri tersebut dan juga sistem imun yang terjadi dalam tubuh manusia. Infeksi yang disebakan oleh bakteri E. Coli ini dikaitakan dengan keracunan makanan, diare, penyakit slauran kemih, pneumonia, bakteremia, meningitis neonatal dan juga colangitis.
·       Gejala penyakit yang disebabkan leh bakteri E. Coli ini biasany berupa diare, kram perut, mual, muntah, yang sepintas terlihat sebagai gejala pencernaan biasa. Hal tersebut mengakibatkan diagnosis infeksi bakteri E. Coli ini menjadi terlmbat. Pada pasien yang memiliki sistem imunitas yang baik, penyakit ini bisa sembuh dalam jangka waktu 7 hari. Namun bila pada orang yang memiliki sistem imunitas yang lemah seperti anak – anak, bakteri ini bisa menyebabkan masalah pada ginjal.
·       Terapi yang daoat dilakukan bila terjadi infeksi bakteri E. Coli ini bisa dilakukan dengan mengikuti terapi antibakteri selam beberapa hari. Gejala infeksi bakteri Escherichia Coli ini bisa meningkat secar bertahap. Hingga saat ini tidak ada obat yang spesifik yang bisa di andalkan sebagai pengobatan dalam infeksi Escherichia coli.
Diberdayakan oleh Blogger.